Sejarah Kitab Henokh

Kitab ini terdiri dari lima bagian yang sangat berbeda-beda:

  • Kitab para Pengawal (1 Henokh 1 - 36)
  • Kitab Perumpamaan (1 Henokh 37 - 71) (Juga disebut Similitudes of Henokh)
  • Kitab Benda-benda Terang Sorgawi (1 Henokh 72 - 82) (Biasanya disingkat menjadi Kitab Benda-benda Terang. Juga disebut Kitab Astronomi)
  • Penglihatan-penglihatan Mimpi (1 Henokh 83 - 90) (Juga disebut Kitab tentang Mimpi-mimpi)
  • Surat Henokh (1 Henokh 91 - 108)

Menurut sejumlah pakar, kelima bagian ini mulanya adalah kitab-kitab yang saling berdiri sendiri dan baru belakangan diredaksi bersama-sama. Banyak dari nuansa narasi dari bagian-bagian itu dianggap berkaitan dengan masa Makabe dan karena alasan inilah maka para ahli menduga bahwa bagian ini berasal dari abad ke-2 SM atau sesudahnya. 1 Henokh 6-11, bagian dari Kitab Para Pengawas, diduga merupakan inti asli Kitab ini, lalu bagian-bagian lainnya ditambahkan kepadanya, terutama karena nama Henokh tidak disebutkan di dalamnya.

Kitab Perumpamaan tampaknya didasarkan pada Kitab Para Pengawas, namun memberikan pengembangan gagasan yang belakangan tentang penghakiman terakhir. Bukannya penghakiman terakhir terhadap para malaikat yang telah jatuh, Kitab Perumpamaan sebaliknya menyajikan penghakiman terakhir atas raja-raja di dunia. Kitab Perumpamaan mengandung sejumlah rujukan kepada seorang Anak Manusia, serta tema-tema mesianik, dan hanya ditemukan dalam edisi-edisi Kristen dari 1 Henokh, karena itu sejumlah akademisi berpandangan bahwa bagian ini berasal dari masa Kristen. Namun demikian, karena istilahnya juga sama saja dengan cara orang Yahudi mengatakan manusia, dan karena pasal-pasal terakhir dari bagian ini tampaknya mengidentifikasikan Henokh sendiri sebagai sang Anak Manusia yang dibicarakan, mungkin saja karya ini berasal dari masa yang lebih awal, dan sejumlah akademikus dalam mengajukan pendapat bahwa Kitab Perumpamaan kemungkinan berasal dari masa akhir abad pertama SM.

Kitab tentang Mimpi-mimpi mengandung penglihatan tentang sejarah Israel hingga masa pemberontakan kaum Makabe, yang menyebabkan para ahli memperkirakan bahwa kitab ini ditulis pada masa Makabe.

Jazef. T. Milik berpendapat bahwa "Kitab para Raksasa" yang ditemukan di antara Naskah Laut Mati seharusnya adalah bagian dari kumpulan kitab ini. Namun, karena kitab ini muncul setelah Kitab Watchers, tidak ada bukti yang dapat mendukung pandangannya ini.